Temuan DPRD Padang, Proyek Pariwisata Pantai Air Manis Dinilai Asal Jadi

    Temuan DPRD Padang, Proyek Pariwisata Pantai Air Manis Dinilai Asal Jadi

    PADANG – Proyek pariwisata di Pantai Air Manis Kota Padang yang menelan dana miliaran rupiah, ternyata dikerjakan asal jadi dan Serah Terima Sementara Pekerjaan (Provisional Hand Over-PHO) terkesan sangat prematur.

    Hal itu menjadi temuan Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani dan Ketua Komisi III DPRD Kota Padang Boby Rustam saat meninjau pengerjaan proyek pariwisata di Pantai Air Manis tersebut, Senin (14/3) sore.

    Pengerjaan yang ditinjau adalah pembangunan 40 kios yang menelan dana Rp2, 5 miliar, 2 toilet yang menelan dana Rp750 juta, dan teater yang menelan dana Rp1, 6 miliar.

    “Dari peninjauan lapangan ini, kami temukan beberapa hal yang perlu dipertanyakan. Dari kios yang sudah PHO, kesimpulan kami PHO-nya terlalu prematur. Masih banyak dari pekerjaan-pekerjaan itu yang jauh dari apa yang ada di perencanaan, ” ungkap Syafrial Kani.

    Syafrial Kani mengaku miris melihat hasil pengerjaan kios. Pasalnya, beberapa item pekerjaan terkesan asal jadi. Padahal bagunan kios itu bertujuan untuk menjadi daya tarik pariwisata Pantai Air Manis.

    “Contohnya dari segi finishingnya bermasalah, yang perlu diaci tidak diaci, pengerjaan tangga asal-asalan. Ini kan sangat merugikan, harusnya bagunan itu, karena ini untuk pariwisata, bagian dari promosi kita, harus punya daya tarik. Pariwisata itu kan menarik kunjungan. Jadi seperti yang saya katakan, terlalu prematur lah PHO itu, ” katanya.

    Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Padang Boby Rustam mengaku kecewa dengan hasil pengerjaan kios tersebut. Ditambah lagi dengan pengerjaan toilet dan teater. Apalagi, pengerjaannya menelan anggaran hampir Rp5 miliar tersebut.

    “Apa yang kami lihat, secara fisik yang kami tinjau dengan Ketua DPRD Kota Padang, kami sangat kecewa, ” ungkapnya kesal.

    Sebab, jelas Boby, yang namanya destinasi wisata harus indah di pandang mata. Ironisnya, dari segi bangunan yang dikerjakan sangat mengecewakan.

    “Dari segi bangunan, kami sangat kecewa. Ini kayaknya bukan kontraktor profesional yang mengerjakan, kayak tukang kampung yang mengerjakan. Padahal, jauh hari kami sudah mengingatkan Dinas Pariwisata Kota Padang, ” katanya.

    Bahkan mengenai pembangunan toilet, Boby sudah mendesak Dinas Pariwisata dan PSM sebagai pengelola untuk segera menyesaikannya, karena akan mendatangkan PAD bagi Kota Padang.

    Tak hanya itu, Boby juga menyorot pentas seni yang ada di Pantai Air Manis. Pasalnya, pentas seni itu tak terurus dan banyak berceceran tai kambing.

    “Kami meminta agar Dinas Pariwisata duduk bersama dengan pengelola, inovasi apa yang akan dilakukan, sehingga animo wisatawan, baik dari Kota Padang maupun dari daerah lain tinggi untuk berkunjung ke sini, ” cakapnya.

    Boby mengaku bersedia memberikan pokirnya untuk pembenahan pentas seni, asalkan PSM sebagai pengelola membenahinya secara serius. “Jangan sampai investasi yang kita lakukan menjadi sia-sia, ” katanya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Diko Eka Putra mengaku, untuk pengerjaan kios sudah 100 persen dan sudah di-PHO-kan. Namun pengerjaan toilet masih menyisakan 15 persen pengerjaan.

    “Untuk toilet masih menyisakan pekerjaan, sekitar 15 persen dan kita perkirakan akhir Maret ini selesai, ” ungkapnya. (**)

    Afrizal

    Afrizal

    Artikel Sebelumnya

    Resahkan Masyarakat; Judi Sabung Ayam di...

    Artikel Berikutnya

    Walikota Padang: PKK Ujung Tombak Pemerintah

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami